TEORI PERTAMBANGAN
Pertambangan merupakan suatu aktifitas
penggalian, pembongkaran serta pengangkutan suatu endapan mineral yang
terkandung dalam suatu area berdasarkan beberapa tahapan kegiatan penambangan
secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan peralatan mekanis serta beberapa
peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Hakikatnya pembangunan sektor pertambangan dan
energi mengupayakan suatu proses pengembangan sumberdaya mineral dan energi
yang potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
Sumberdaya mineral merupakan suatu sumberdaya
yang bersifat tidak terbaharui (wasting asset or un-renewable). Oleh karena itu
penerapannya diharapkan mampu menjaga keseimbangan serta keselamatan kinerja
dan kelestarian lingkungan hidup maupun masyarakat sekitar. Beberapa faktor
yang mempengaruhi usaha pertambangan adalah sebagai berikut :
1.
Perubahan dalam sistem perpajakan.
2.
Kebijakan dalam lingkungan hidup.
3.
Keadaan ekonomi yang buruk.
4.
Harga endapan/ logam yang buruk.
5.
Keadaan politik yang tidak stabiL
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dalam
mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan suatu sistem penambangan yang
tepat baik dari segi teknis maupun ekonomis agar perolehannya optimal. Secara
umum metode penambangan dibagi menjadi 3 bagian, antara lain :
1. Metode Tambang
Terbuka.
2. Metode Tambang Bawah
Tanah.
3. Metode Tambang Bawah
Air.
1. TAMBANG
TERBUKA
Metode tambang terbuka
merupakan suatu metode/ penerapan kegiatan penambangan yang seluruh kegiatan dan
aktiftasnya dilakukan diatas atau relatif dekat dengan permukaan bumi serta
seluruh ruang lingkup kegiatannya berhubungan langsung dengan udara luar.
Beberapa jenis penerapan metode penambangan ini antara lain:
a.
Open Pit.
b.
Open Cut.
c.
Strip Mine.
d.
Quarry.
Beberapa keuntungan penerapan metode tambang terbuka ini antara lain
:
1.
Ongkos penambangan per-ton/ per-BCM endapan mineral lebih murah
karena tidak membutuhkan penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
2.
Kondisi kerjanya baik karena berhubungan langsung dengan udara
luar & sinar matahari.
3.
Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran yang besar lebih leluasa
sehingga dapat mengejar produksi yang besar.
4.
Pemakaian bahan peledak lebih baik dan efisien dan hasilnya
lebih baik.
5.
Perolehan tambang lebih besar karena batas endapan dapat dilihat
dengan jelas.
6.
Relatif lebih aman terhadap longsoran dan runtuhan
Sedangkan, kerugian dari penerapan sistem penambangan ini, antara lain:
1.
Efisiensi kerja dapat menurun oleh faktor cuaca atau suhu yang
tinggi.
2.
Kedalaman penggalian terbatas karena semakin dalam penggalian
maka akan semakin banyak volume tanah penutup yang tergali.
3.
Timbul masalah dalam penempatan pembuangan tanah penutup yang
cukup banyak.
4.
Tingkat pencemaran lingkungan hidup semakin tinggi.
Beberapa contoh tambang terbuka :
2. TAMBANG BAWAH TANAH
Tambang bawah tanah merupakan suatu aktifitas
penambangan yang keseluruhan aktifitasnya tidak berhubungan dengan alam terbuka
atau udara bebas. Beberapa mtode penerapan aktifitas tambang bawah tanah antara
lain :
a.
Open stope methodes.
b.
Supported stope methods.
c.
Caving methods.
d.
Coal mining methods.
Adapun beberapa pertimbangan teknis pemilihan metode tambang bawah tanah, antara lain :
1.
Panjang, tebal dan lebar cebakan.
2.
Kemiringan cebakan.
3.
Kedalaman Endapan mineral.
4.
Faktor waktu dan kadar cebakan.
5.
Batas dengan bijih lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar