Senin, 06 Juli 2015

TEORI PERTAMBANGAN

TEORI PERTAMBANGAN

Pertambangan merupakan suatu aktifitas penggalian, pembongkaran serta pengangkutan suatu endapan mineral yang terkandung dalam suatu area berdasarkan beberapa tahapan kegiatan penambangan secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan peralatan mekanis serta beberapa peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Hakikatnya pembangunan sektor pertambangan dan energi mengupayakan suatu proses pengembangan sumberdaya mineral dan energi yang potensial untuk dimanfaatkan secara hemat dan optimal bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Sumberdaya mineral merupakan suatu sumberdaya yang bersifat tidak terbaharui (wasting asset or un-renewable). Oleh karena itu penerapannya diharapkan mampu menjaga keseimbangan serta keselamatan kinerja dan kelestarian lingkungan hidup maupun masyarakat sekitar. Beberapa faktor yang mempengaruhi usaha pertambangan adalah sebagai berikut :
1.      Perubahan dalam sistem perpajakan.
2.      Kebijakan dalam lingkungan hidup.
3.      Keadaan ekonomi yang buruk.
4.      Harga endapan/ logam yang buruk.
5.      Keadaan politik yang tidak stabiL
Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dalam mengelola sumberdaya mineral diperlukan penerapan suatu sistem penambangan yang tepat baik dari segi teknis maupun ekonomis agar perolehannya optimal. Secara umum metode penambangan dibagi menjadi 3 bagian, antara lain :
1.      Metode Tambang Terbuka.
2.      Metode Tambang Bawah Tanah.
3.      Metode Tambang Bawah Air.
1.  TAMBANG TERBUKA
Metode tambang terbuka merupakan suatu metode/ penerapan kegiatan penambangan yang seluruh kegiatan dan aktiftasnya dilakukan diatas atau relatif dekat dengan permukaan bumi serta seluruh ruang lingkup kegiatannya berhubungan langsung dengan udara luar. Beberapa jenis penerapan metode penambangan ini antara lain:
a.       Open Pit.
b.      Open Cut.
c.       Strip Mine.
d.      Quarry.

Beberapa keuntungan penerapan metode tambang terbuka ini antara lain :
1.      Ongkos penambangan per-ton/ per-BCM endapan mineral lebih murah karena tidak membutuhkan penyanggaan, ventilasi dan penerangan.
2.      Kondisi kerjanya baik karena berhubungan langsung dengan udara luar & sinar matahari.
3.      Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran yang besar lebih leluasa sehingga dapat mengejar produksi yang besar.
4.      Pemakaian bahan peledak lebih baik dan efisien dan hasilnya lebih baik.
5.      Perolehan tambang lebih besar karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas.
6.      Relatif lebih aman terhadap longsoran dan runtuhan

Sedangkan, kerugian dari penerapan sistem penambangan ini, antara lain:
1.      Efisiensi kerja dapat menurun oleh faktor cuaca atau suhu yang tinggi.
2.      Kedalaman penggalian terbatas karena semakin dalam penggalian maka akan semakin banyak volume tanah penutup yang tergali.
3.      Timbul masalah dalam penempatan pembuangan tanah penutup yang cukup banyak.
4.      Tingkat pencemaran lingkungan hidup semakin tinggi.

Beberapa contoh tambang terbuka :


2.  TAMBANG BAWAH TANAH
Tambang bawah tanah merupakan suatu aktifitas penambangan yang keseluruhan aktifitasnya tidak berhubungan dengan alam terbuka atau udara bebas. Beberapa mtode penerapan aktifitas tambang bawah tanah antara lain :
a.       Open stope methodes.
b.      Supported stope methods.
c.       Caving methods.
d.      Coal mining methods.

Adapun beberapa pertimbangan teknis pemilihan metode tambang bawah tanah, antara lain :
1.      Panjang, tebal dan lebar cebakan.
2.      Kemiringan cebakan.
3.      Kedalaman Endapan mineral.
4.      Faktor waktu dan kadar cebakan.


5.      Batas dengan bijih lain. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar