Nama :
Taufik Akbar. S
Kelas :
2ID01
KEPEMIMPINAN
STRATEGI DALAM MEMPERBAIKI KEPEMIMPINAN YANG
BAIK DI INDONESIA
Setiap pemimpin
mempunyai gaya tersendiri dalam memimpin negaranya namun seorang pemimpin tetapa
saja seorang manusia yang mempunyai kekurangan. Seorang pemimpin harus
mempunyai dasar krpemimpinan yang efektif :
1.PENENTUAN TUJUAN
Seorang pemimpin harus memastikan dari awal bahwa semua anggota teamnya
memahami maksud dan tujuan organisasi. Apa visi dan misi organisasi harus sudah
terinternalisasi di diri masing-masing anggota. Inilah salah satu alasan kenapa
banyak di dinding-dinding kantor perusahaan kita jumpai figura bertuliskan
Visi, Misi, dan Kebijakan Mutu perusahaan tersebut. Karena top management
menginginkan semua yang terlibat di organisasinya tahu arah dan tujuan
organisasinya.
Team tidak akan kehilangan arah dalam memacu roda organisasi dengan adanya
fase penentuan tujuan ini di awal. Inilah fase mendasar dalam organisasi, dan
pemimpin efektif terbiasa melaksanakannya.
2.KOMUNIKASI
Semua kebijakan, keputusan, informasi atau berita apapun yang dibuat oleh
top management terkait kebaikan perusahaan harus dikomunikasikan dengan baik
kepada semua anggota team. Banyak media yang bisa digunakan untuk
menyampaikannya. Pemimpin biasa dalam mengomunikasikan sesuatu kepada teamnya
tentu sudah terbiasa menggunakan media email, notes, memo dinas, chat-group,
atau internal communication tools lainnya.
Dan bagi pemimpin efektif, media-media itu saja tidak cukup. Ada banyak
alasan dari pemimpin efektif, kenapa media itu saja tidak cukup. Salah satunya
adalah, tidak semua karyawan dalam teamnya mau membaca. Membaca pun, belum
tentu semua mendapat pemahaman yang sama. Karena itu pemimpin efektif akan
membuat cara komunikasi yang lebih ‘intim’. Man-to-man communication. Dia akan
temui langsung teamnya, dan memastikan setiap anggota teamnya memahami apa yang
dikomunikasikannya tersebut.
3.KEPERCAYAAN
Komunikasi yang efektif didasari dengan adanya saling percaya antara
pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi tersebut; dalam hal ini antara
leader dengan bawahannya. Penentuan arah tujuan organisasi sudah dibuat,
kemudian dikomunikasikan dan komunikasinya dibangun di atas kepercayaan.
Bagaimana mungkin bawahan bisa menerima dan mengikuti instruksi atasan bila
bawahannya tidak ‘percaya’ kepada leadernya. Prinsip ini sangat dipahami oleh
pemimpin efektif.
4.AKUNTABILITAS (PERTANGGUNG JAWABAN)
Dasar keempat adalah pertanggungjawaban atau akuntabilitas. Banyak pemimpin
yang akhirnya gagal menjalankan beberapa proyek karena melalaikan dasar ini.
Hal ini tidak dimaksudkan untuk mencari siapa yang bersalah atas kegagalan
organisasi, tapi ditujukan untuk menuntut pertanggungjawaban dari semua orang
yang terlibat dalam organisasi tersebut. Prinsip ini memunculkan kaidah
check-list; monitoring.
Semua karyawan atau
bawahan merasa diawasi sehingga setiap saat mereka terpacu untuk memberikan
yang terbaik. Kalaupun suatu saat mereka ‘bisa saja’ merasa tidak diawasi,
kinerjanya tetap bisa mengutamakan yang terbaik karena mereka juga akan
mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut kepada atasannya di akhir
pekerjaan / proyek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar