Taufik
Akbar. S
37412306
2ID01
Kasus Penyadapan Perburuk Hubungan
Indonesia-Australia
|
Hubungan bilateral Indonesia dan
Australia terganggu akibat kasus penyadapan telepon Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono oleh badan intelijen Australia. Pemerintah Australia telah sekali
lagi menolak untuk meminta maaf atas kasus tersebut. Pemerintah Indonesia mengumumkan
keputusan untuk menurunkan level hubungan diplomatik dengan Australia terkait
skandal tersebut. Aksi yang diambil Indonesia termasuk menghentikan kerja
sama di bidang latihan militer dan penampungan pengungsi. Sebelumnya Indonesia
telah memanggil Duta Besar RI di Australia untuk kembali ke tanah air pada
Senin lalu. Hubungan kedua negara kini anjlok hingga ke titik terendah dalam
beberapa tahun terakhir.
Pemerintah Indonesia pada awal bulan
ini pernah meminta Australia memberikan penjelasan mengenai penyadapan
telepon, namun Australia gagal memberikan jawaban yang memuaskan. Perdana
Menteri Australia mengatakan tidak akan menyampaikan permintaan maaf kepada
Indonesia sebab segala hal yang dilakukan Australia adalah demi kepentingan
negara.
Sikap keras Australia tersebut
mengundang amarah Indonesia. SBY menyatakan penyesalan atas sikap Tony
Abbott, dan menyebutkan hal ini dapat merusak hubungan kemitraan strategis
kedua negara, sehingga Indonesia akan mempertimbangkan kembali kerja sama
kedua negara. The Jakarta Post dalam kolom editorialnya menuduh Australia
tidak mempercayai negara tetangga. Kasus ini akan mengakibatkan memburuknya
hubungan persahabatan kedua negara. Perbaikan hubungan bilateral akan
tergantung pada sikap Australia.
Indonesia sejak lama dipandang sebagai
mitra strategis penting bagi Australia. Sementara, Australia menyediakan
bantuan ekonomi, teknologi dan kemanusiaan kepada Indonesia. Pada tahun
2012-2013, Australia menyediakan bantuan fiskal sebesar US$ 608 juta, atau
meningkat 20 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya kepada Indonesia. Dalam
beberapa tahun terakhir, kedua negara telah meningkatkan kerja sama di bidang
politik, militer, ekonomi, keamanan dan maritim.
Sejak Tony Abott menjabat Perdana
Menteri Australia, hubungan Australia dengan Indonesia terus terganggu
terkait masalah penampungan pengungsi. Indonesia menyatakan akan menghentikan
kerja sama dengan Australia dalam urusan pengungsi sejak terungkapnya skandal
penyadapan telepon. Keputusan Indonesia itu merupakan pukulan berat terhadap
Australia yang berkeinginan mengurangi jumlah pengungsi ke Australia melalui
kerja sama dengan Indonesia.
Media Australia berpendapat bahwa
kasus penyadapan telepon menyangkut keamanan dan kepentingan kedua negara.
Jika masalah itu gagal ditangani secara bijaksana, maka pasti akan
mengakibatkan krisis kepercayaan antara pemimpin kedua negara. Media
Australia berpendapat bahwa kerja sama ekonomi antara kedua negara tidak akan
terputus hanya karena skandal tersebut. Perusahaan kedua negara menargetkan
imbalan maksimal ekonomi. Oleh karena itu investasi dan kerja sama antara
perusahaan negara Indonesia-Australia tidak akan terhenti.
|